Idealisasi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, karena perpustakaan merupakan gudang ilmu.
Di dalam lingkungan sekolah perpustakaan merupakan jantung sekolah,
dimana setiap detakan dan kehidupan sekolah ditentukan dengan adanya
perpustakaan. Tanpa perpustakaan kualitas sekolah juga tidak dapat
digolongkan sekolah yang benar-benar membentuk SDM yang prima. Peran
perpustakaan sangat sentral pada membina dan menumbuhkan kesadaran
membaca. Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan
tersedianya bahan bacaan yang memadai baik pada segi jumlah maupun pada
kualitas bacaan.
Perpustakaan adalah sebuah ruangan,
bagian gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan
buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan
tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dengan definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan bertujuan untuk
mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan umum bukan untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Lalu pertanyaan yang muncul sekarang
adalah bagaimana cara mewujudkan perpustakaan yang ideal dapat melayani
pemakai, dalam hal ini siswa, dengan baik dan efektif sehingga siswa
dapat menemukan informasi secara cepat dan tepat. Untuk mewujudkan hal
itu tentu saja bukan pekerjaan yang mudah tapi bisa terlaksana.
Perpustakaan ideal
memang menjadi idaman bagi warga sekolah. Sangat tidak menguntungkan
menempatkan perpustakaan dipojok yang jauh dari jangkauan dan membuat
siswa malas berkunjung. .Selain itu petugas perpustakaan yang kerjanya
tidak profesional akan membuat perpustakaan sulit berkembang. Pelayanan
yang tidak maksimal dan ramah mengakibatkan siswa malas menghampiri
perpustakaan. Pengaturan waktu berkunjung yang terbatas juga menjadikan
siswa kesulitan memanfaatkannya. Belum lagi isi perpustakaan dan suasana
ruangan yang kacau dan semrawut, akan semakin membuat siswa malas
berkunjung ke perpustakaan.
Intinya mengharapkan perpustakaan ideal di sekolah membutuhkan kerja yang telaten dan terus menerus. Petugas perpustakaan harus mampu membuag rasa bosan yang sewaktu-waktu muncul dari dalam diri ketika berhadapan dengan kondisi rutin perpustakaan yang dikelolanya.
Dengan latar belakang tersebut diatas maka penulis mencoba untuk meninjau sejauh mana peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar dan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang kemudian semua ini dirangkum menjadi satu dalam judul artikel “ Idealisasi Perpustakaan Sekolah“
Intinya mengharapkan perpustakaan ideal di sekolah membutuhkan kerja yang telaten dan terus menerus. Petugas perpustakaan harus mampu membuag rasa bosan yang sewaktu-waktu muncul dari dalam diri ketika berhadapan dengan kondisi rutin perpustakaan yang dikelolanya.
Dengan latar belakang tersebut diatas maka penulis mencoba untuk meninjau sejauh mana peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar dan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang kemudian semua ini dirangkum menjadi satu dalam judul artikel “ Idealisasi Perpustakaan Sekolah“
B. PERMASALAHAN
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan perpustakaan sebagai bagian yang teramat penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Tidak mengherankan dibeberapa sekolah perpustakaan hanya ramai dikunjungi dua kali dalam satu tahun, yakni saat peminjaman buku paket dan waktu pengembaliannya selain itu juga kurangnya minat siswa dalam memakai perpustakaan secara optimal.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan sebagai berikut ”Bagaimanakah perpustakaan sekolah yang ideal sehingga mampu menumbuhkan minat dan kegemaran membaca siswa ?”
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan perpustakaan sebagai bagian yang teramat penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Tidak mengherankan dibeberapa sekolah perpustakaan hanya ramai dikunjungi dua kali dalam satu tahun, yakni saat peminjaman buku paket dan waktu pengembaliannya selain itu juga kurangnya minat siswa dalam memakai perpustakaan secara optimal.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan sebagai berikut ”Bagaimanakah perpustakaan sekolah yang ideal sehingga mampu menumbuhkan minat dan kegemaran membaca siswa ?”
C. TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai berikut :
1. Memotivasi pengelola perpustakaan untuk menciptakan atau mengkondisikan perpustakaan secara ideal sehingga siswa termotivasi berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan juga menumbuhkan minat dan kegemaran membaca siswa.
Manfaat penyusunan makalah ini antara lain :
1. Secara teoritis penyusunan artikel ini diharapkan akan bermanfaat untuk meningkatkan mutu perpustakaan dalam peranannya memajukan intelektual siswa. Disamping itu akan memberikan kontribusi untuk membuat siswa gemar membaca.
2. Secara praktis penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi praktis dalam berbagai bidang terutama dalam mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan mengenai perpustakaan sekolah.
Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai berikut :
1. Memotivasi pengelola perpustakaan untuk menciptakan atau mengkondisikan perpustakaan secara ideal sehingga siswa termotivasi berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan juga menumbuhkan minat dan kegemaran membaca siswa.
Manfaat penyusunan makalah ini antara lain :
1. Secara teoritis penyusunan artikel ini diharapkan akan bermanfaat untuk meningkatkan mutu perpustakaan dalam peranannya memajukan intelektual siswa. Disamping itu akan memberikan kontribusi untuk membuat siswa gemar membaca.
2. Secara praktis penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi praktis dalam berbagai bidang terutama dalam mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan mengenai perpustakaan sekolah.
D. LANDASAN TEORI
Perpustakaan merupakan salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana yang menyenangkan. Sedangkan menurut Darmono, perpustakaan diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar . Berdasar pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang menyimpan, mengelola dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat.
Perpustakaan merupakan salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana yang menyenangkan. Sedangkan menurut Darmono, perpustakaan diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar . Berdasar pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang menyimpan, mengelola dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian
integral dari program sekolah secara keseluruhan, yang bersama-sama
dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses
pendidikan dan pengajaran. Yoseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan
sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan :
1) Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah
2) Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran
3) Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran
4) Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.
Adapun tujuan didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi mandiri .
1) Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah
2) Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran
3) Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran
4) Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.
Adapun tujuan didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi mandiri .
E. PEMBAHASAN
Usaha sekolah dalam menciptakan minat dan kegemaran membaca siswa antara lain dengan mengusahakan adanya perpustakaan sekolah. Adakalanya perpustakaan sekolah mengadakan kegitan-kegiatan seperti membaca buku, membuat tes pustaka setelah menyelesaikan pelajaran membaca buku, studi literatur, menceritakan kembali buku yang telah dibaca, mewajibkan siswa untuk datang keperpustakaan sehubungan dengan tugas dari guru mata pelajaran, menerbitkan majalah dinding dan lain sebagainya.
Oleh karena itu mengingat fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar, sumber informasi dan tempat rekreasi maka Lembaga Pendidikan disarankan untuk mengadakan perpustakaan sekolah. Diperlukan adanya penciptaan atau pengkondisian perpustakaan yang ideal yang membuat siswa akan termotivasi dan betah membaca di perpustakaan. Dalam membuat perpustakaan yang ideal yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, perlu memperhatikan hal-hal yang penting seperti di bawah ini.
Usaha sekolah dalam menciptakan minat dan kegemaran membaca siswa antara lain dengan mengusahakan adanya perpustakaan sekolah. Adakalanya perpustakaan sekolah mengadakan kegitan-kegiatan seperti membaca buku, membuat tes pustaka setelah menyelesaikan pelajaran membaca buku, studi literatur, menceritakan kembali buku yang telah dibaca, mewajibkan siswa untuk datang keperpustakaan sehubungan dengan tugas dari guru mata pelajaran, menerbitkan majalah dinding dan lain sebagainya.
Oleh karena itu mengingat fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar, sumber informasi dan tempat rekreasi maka Lembaga Pendidikan disarankan untuk mengadakan perpustakaan sekolah. Diperlukan adanya penciptaan atau pengkondisian perpustakaan yang ideal yang membuat siswa akan termotivasi dan betah membaca di perpustakaan. Dalam membuat perpustakaan yang ideal yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, perlu memperhatikan hal-hal yang penting seperti di bawah ini.
Pertama adalah sumber daya manusia yang
mengelola perpustakaan sekolah. Komponen ini adalah sesuatu yang sangat
penting dalam proses pengembangan perpustakaan. Keluwesan dalam
menanggapi dinamika perubahan jaman oleh pustakawan mutlak diperlukan
jika perpustakaan ingin maju. Sekarang ini jalan yang ditempuh
pemerintah untuk mengatasi masalah SDM dalam dunia perpustakaan adalah
menetapkan ketentuan calon pustakawan harus berpendidikan minimal D-3
perpustakaan. Tapi walaupun begitu ternyata perpustakaan belum dapat
berkembang secara optimal. Rupanya dengan hanya berpendidikan D3
perpustakaan saja belum cukup. Hal yang terpenting dalam pengadaan SDM
untuk menuju perpustakaan yang ideal adalah pustakawan yang berdedikasi
tinggi pada tugas dan mempunyai kemampuan plus. Mereka tidak hanya
bermodalkan tanda lulus dari D3 perpustakaan tapi juga harus bisa
menguasai ketrampilan lain yang ada hubungannya dengan pengolahan
perpustakaan seperti komputer. Di jaman yang serba canggih ini komputer
tak bisa ditinggalkan begitu saja, karena komputerlah yang menguasai
semua jaringan informasi global. Padahal kita tahu bahwa perpustakaan
adalah pusat dan penyebar informasi. Alangkah menyedihkan jika
perpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan informasi tidak bisa
melakukan tugasnya memberikan informasi pada masyarakat, hanya karena
SDM-nya yang tak mempunyai kemampuan untuk melayaninya. Rupanya alasan
itulah yang membuat masyarakat beropini kurang baik terhadap
perpustakaan dan memandang sebelah mata pada perpustakaan sekolah.
Hal kedua yang perlu dicermati dalam pengembangan perpustakaan sekolah adalah manajemen perpustakaan
yang digunakan. Manajemen ini juga tergantung pada SDM dalam
perpustakaan tersebut. Jika SDM-nya cukup berkemampuan untuk membuat
kebijakan yang membuat perpustakaan maju, maka perpustakaan sekolah akan
cepat berkembang. Manajemen yang terkesan berbelit-belit dan kolot tak
lagi berlaku di jaman sekarang. Untuk itu dibutuhkan segalanya yang
serba praktis dan efektif termasuk dalam mengatur perpustakaan sekolah.
Penambahan pegawai perpustakaan sekolah
yang tidak dapat berperan banyak seharusnya dihilangkan, karena tidak
efektif. Biaya yang dikeluarkan untuk menggaji mereka sia-sia saja. Bila
perpustakaan benar-benar membutuhkan tambahan tenaga baru maka sistem
penerimaannya harus dilakukan secara selektif bukan menggunakan sistem
kekeluargaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahan yang
fatal. Dengan kata lain bahwa perpustakaan sekolah mementingkan kualitas
dari pada kuantitas pengelolanya. Selain itu pengaturan struktur
organisasinya juga harus jelas. Masing-masing bagian harus mengerti
tugas dan kewajibannya. Bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan,
penyimpanan dan redistribusi harus tahu kedudukannya dan peranannya
dalam perpustakaan. Kalau mereka sudah tahu dan menyadari akan hal itu
maka proses temu kembali informasi akan terjadi secara cepat dan tepat.
Selain itu manajemen yang ada juga harus mengutamakan komunikasi yang
baik antara bawahan dan atasan. Bentuk komunikasi seperti ini penting
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan tugas. Sikap atasan
yang terkesan “galak” pada bawahannya kurang baik walaupun sikap tegas
juga diperlukan. Sikap yang tidak bersahabat dari atasan pada bawahan
akan menyebabkan bawahan tidak bisa berkembang karena merasa terkekang.
Ketiga, sesuatu yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal adalah lengkapnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah. Kita mungkin sering mengalami kekecewaan manakala kita datang ke perpustakaan sekolah untuk mencari informasi ternyata kita di sana tidak memperoleh apa-apa hanya karena perpustakaan tersebut tidak lengkap. Sebetulnya hal itu tidak perlu terjadi apabila perpustakaan sekolah rajin mengadakan kerjasama dengan perpustakaan umum atau perpustakaan sekolah lain. Perpustakaan tak perlu membeli semua bahan koleksi untuk melayani pemakai, karena hal itu tak mungkin. Tapi dengan adanya kerjasama antar perpustakaan yang baik dan konsisten maka biaya pengadaan bisa ditekan. Bentuk kerjasama tentu saja bermacam-macam mulai dari pengadaan bahan pustaka sampai kerjasama pengolahan. Kerjasama antar perpustakaan tidak hanya menguntungkan pemakai saja tapi juga para pustakawannya, karena antar pustakawan dapat saling bertukar informasi atau seputar dunia kerja di perpustakaan sehingga pengalaman mereka menjadi lebih banyak.
Ketiga, sesuatu yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal adalah lengkapnya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah. Kita mungkin sering mengalami kekecewaan manakala kita datang ke perpustakaan sekolah untuk mencari informasi ternyata kita di sana tidak memperoleh apa-apa hanya karena perpustakaan tersebut tidak lengkap. Sebetulnya hal itu tidak perlu terjadi apabila perpustakaan sekolah rajin mengadakan kerjasama dengan perpustakaan umum atau perpustakaan sekolah lain. Perpustakaan tak perlu membeli semua bahan koleksi untuk melayani pemakai, karena hal itu tak mungkin. Tapi dengan adanya kerjasama antar perpustakaan yang baik dan konsisten maka biaya pengadaan bisa ditekan. Bentuk kerjasama tentu saja bermacam-macam mulai dari pengadaan bahan pustaka sampai kerjasama pengolahan. Kerjasama antar perpustakaan tidak hanya menguntungkan pemakai saja tapi juga para pustakawannya, karena antar pustakawan dapat saling bertukar informasi atau seputar dunia kerja di perpustakaan sehingga pengalaman mereka menjadi lebih banyak.
Hal keempat, yaitu soal dana. Sampai
saat ini masalah yang dihadapi perpustakaan adalah kurangnya dana yang
dimiliki oleh perpustakaan sekolah dan sedikitnya subsidi dari
pemerintah. Alasan ini pula yang sering disebutkan untuk menjawab
mengapa perpustakaan sekoah kurang berkembang. Tapi seharusnya hal itu
tak perlu terjadi karena perpustakaan dapat memperoleh dana dari luar
apabila pustakawannya mampu dan mau berkreasi. Cara yang ditempuh banyak
sekali, diantaranya selain menajdi tempat peminjaman buku pada siswa,
perpustakaan juga membuka usaha lain seperti fotokopi, menjual peralatan
sekolah, bahkan makanan. Hal tersebut boleh-boleh saja asal tidak
mengganggu tugas utamanya sebagai tempat penyebar ilmu dan informasi.
Tapi untuk mewujudkan hal itu memang tidak mudah tapi bisa terlaksana.
Usaha yang pertama dilakukan tak perlu menyiapkan modal yang sangat
besar tapi dilakukan secara bertahap. Yang paling pokok yang menjadi
pedoman adalah tugas dan fungsi perpustakaan sekolah tidak terabaikan.
Jangan sampai membuka usaha lain sukses tapi tugas utama rusak. Jenis
perpustakaan seperti ini telah sukses dilaksanakan di luar negeri
terutama di negara maju. Mereka membangun perpustakaan seperti tempat
belajar dan rekreasi yang tenang dan nyaman, sehingga masyarakat sangat
antusias untuk menggunakannya. Selain membaca buku mereka dapat
berbelanja untuk kebutuhan belajarnya di perpustakaan. Pada awalnya itu
semua merupakan usaha kecil-kecilan tapi berkat usaha, kerja keras dan
didukung oleh SDM yang bermutu dan berdedikasi tinggi maka perpustakaan
ideal bisa terwujud.
Setelah kita mengamati hal-hal di atas
untuk mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal maka kita seharusnya
mulai berusaha untuk mewujudkannya. Dengan komponen yang ada seperti SDM
yang berkualitas, manajemen yang handal dan kerjasama antar
perpustakaan yang kompak serta dana yang memadai maka perpustakaan ideal
akan terwujud.
Ditingkat Sekolah Dasar pembangunan ruang perpustakaan diprioritaskan untuk Sekolah Dasar inti. Sedangkan Sekolah Dasar lainnya belum dibangunkan ruang perpustakaan, sehingga sebagian ruang perpustakaan ditingkat sekolah dasar menggunakan sudut ruang guru atau ruang kepala sekolah disamping menempati ruang perpustakaan hasil swadaya sekolah dengan orang tua siswa. Keadaan seperti itu diharapkan jangan sampai menjadi kendala. Penyelenggaraan perpustakaan disekolah, sebab yang paling penting adanya koleksi buku yang memadai dan system pelayanan yang menyenangkan.
Ditingkat Sekolah Dasar pembangunan ruang perpustakaan diprioritaskan untuk Sekolah Dasar inti. Sedangkan Sekolah Dasar lainnya belum dibangunkan ruang perpustakaan, sehingga sebagian ruang perpustakaan ditingkat sekolah dasar menggunakan sudut ruang guru atau ruang kepala sekolah disamping menempati ruang perpustakaan hasil swadaya sekolah dengan orang tua siswa. Keadaan seperti itu diharapkan jangan sampai menjadi kendala. Penyelenggaraan perpustakaan disekolah, sebab yang paling penting adanya koleksi buku yang memadai dan system pelayanan yang menyenangkan.
Ditingkat sekolah Menengah Pertama ruang
perpustakaan sekolah harus difungsikan sebagaimana mestinya jangan
sampai perpustakaan ditempatkan sudut ruang guru atau sudut ruang Kepala
Sekolah. Koleksi buku-buku bacaan ditingkatkan dan diusahakan adanya
perpustakaan kelas pada tiap-tiap ruang belajar disamping perpustakaan
sekolah.
Kegiatan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa sangat tergantung pada kreativitas dan inisiatif dari tenaga kependidikan yang ada. Usaha- usaha untuk menjadi tenaga kependidikan yang ada. Usaha-usaha untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca siswa dalam makalah ini dapat dikembangkan dengan situasi dan kondisi sekolah, keluarga dan lingkungan yang ada.
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus duingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Upaya ini termasuk peningkatan pelayanan petugas dan sarana perpustakaan yang memadai, agar animo siswa terhadap membaca akan bertambah. Karena buku dan bahan bacaan lain yang ada di perpustakaan memiliki peran penting dan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa, maka peran perpustakaan harus lebih dioptimalkan untuk pencarian ilmu pengetahuan.
Kegiatan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa sangat tergantung pada kreativitas dan inisiatif dari tenaga kependidikan yang ada. Usaha- usaha untuk menjadi tenaga kependidikan yang ada. Usaha-usaha untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca siswa dalam makalah ini dapat dikembangkan dengan situasi dan kondisi sekolah, keluarga dan lingkungan yang ada.
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus duingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Upaya ini termasuk peningkatan pelayanan petugas dan sarana perpustakaan yang memadai, agar animo siswa terhadap membaca akan bertambah. Karena buku dan bahan bacaan lain yang ada di perpustakaan memiliki peran penting dan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa, maka peran perpustakaan harus lebih dioptimalkan untuk pencarian ilmu pengetahuan.
F. KESIMPULAN
Setelah memahami uraian pokok-pokok permasalahan artikel tersebut diatas yang berkaitan dengan judul “Idealisasi Perpustakaan Sekolah“ maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perpustakaan adalah media memperoleh berbagai informasi berupa pengetahuan, ketrampilan maupun pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri, sikap dan watak seseorang..
2. Perpustakan menjadi tempat rekreasi yang sangat bermanfaat bagi siswa dan masyarakat untuk menambah informasi terkini yang mencakup kemampuan meneliti, memilih, dan menelaah. Dengan demikian penciptaan suatu perpustakaan sekolah yang ideal dan profesional akan mampu menjadikan seorang siswa mahir mengelola informasi, selain akan mampu menciptakan pengetahuan baru.
Setelah memahami uraian pokok-pokok permasalahan artikel tersebut diatas yang berkaitan dengan judul “Idealisasi Perpustakaan Sekolah“ maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perpustakaan adalah media memperoleh berbagai informasi berupa pengetahuan, ketrampilan maupun pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri, sikap dan watak seseorang..
2. Perpustakan menjadi tempat rekreasi yang sangat bermanfaat bagi siswa dan masyarakat untuk menambah informasi terkini yang mencakup kemampuan meneliti, memilih, dan menelaah. Dengan demikian penciptaan suatu perpustakaan sekolah yang ideal dan profesional akan mampu menjadikan seorang siswa mahir mengelola informasi, selain akan mampu menciptakan pengetahuan baru.
G. SARAN
Agar tercipts perpustakaan sekolah yang ideal penulis menyarankan :
1. Kepada Lembaga Pendidikan
Hendaknya lebih berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dengan melengkapi fasilitas, sarana prasarana, media sehingga dapat menunjang pembelajaran di sekolah.
2. Peserta Didik / Siswa
Hendaknya selalu berusaha meningkatkan minat membaca dan selalu aktif mencari ilmu dengan rajin membaca buku di perpustakaan.
3. Guru / Pendidik Pendidikan Agama Islam
a. Selalu memberikan motivasi kepada anak didik agar bisa berprestasi, dengan memanfaatkan segala fasilitas, sarana dan prasarana maupun media yang disediakan perpustakaan sekolah.
b. Meningkatkan cara dan pembelajaran dengan metode yang memungkinkan siswa harus aktif mencari tahu di perpustakaan sekolah, misalnya metode studi literatur.
Agar tercipts perpustakaan sekolah yang ideal penulis menyarankan :
1. Kepada Lembaga Pendidikan
Hendaknya lebih berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dengan melengkapi fasilitas, sarana prasarana, media sehingga dapat menunjang pembelajaran di sekolah.
2. Peserta Didik / Siswa
Hendaknya selalu berusaha meningkatkan minat membaca dan selalu aktif mencari ilmu dengan rajin membaca buku di perpustakaan.
3. Guru / Pendidik Pendidikan Agama Islam
a. Selalu memberikan motivasi kepada anak didik agar bisa berprestasi, dengan memanfaatkan segala fasilitas, sarana dan prasarana maupun media yang disediakan perpustakaan sekolah.
b. Meningkatkan cara dan pembelajaran dengan metode yang memungkinkan siswa harus aktif mencari tahu di perpustakaan sekolah, misalnya metode studi literatur.
DAFTAR PUSTAKA
Daan T, 2005. Kompetensi Membaca. Jakarta : Buletin Pusat Perbukuan.
Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mbulu, Yoseph. 2000. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Majalah Pendidikan, Cet. XIX.
http://media.diknas.go.id/media/document/4339.pdf.
Sudono Anggani, 2000. Manfaat Ruang Perpustakaan Jakarta : Buletin Pusat Pembukuan.
Sudono Anggani, 2000. Manfaat Ruang Perpustakaan Jakarta : Buletin Pusat Pembukuan.
Soedarso. 2000. Speed Reading ; Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tarigan, Henry Guntur. 2004. Membaca Ekspresif, Bandung : ANGKASA.
Wantjana Sidik, 1997. Sekolah Sebagai Pusat Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca. Jakarta : Buletin Pusat Perbukuan.
Wantjana Sidik, 1997. Sekolah Sebagai Pusat Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca. Jakarta : Buletin Pusat Perbukuan.
Zulmasri, 2004. Perpustakaan Wadah Rekreasi Dunia. Jakarta : Gerbang
Penulis: Eva Hertnacahyani Herraprastanti, ST
BLORA
BLORA
Sumber: http://www.pemustaka.com/idealisasi-perpustakaan-sekolah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar